Senin, 15 Oktober 2012

Krisis energi, pangan, dan sosial

Energi pemerintah relatif banyak terkuras menghadapi berbagai permasalahan berkaitan dengan masalah energi dan ketersediaan pangan.
Kondisi demikian apabila tidak dikelola dengan baik tentu akan dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk menurunkan kredibilitas/popularitas pemerintah di mata masyarakat, berkaitan dengan ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola permasalahan yang mendera.
Beberapa hal yang akan dapat menimbulkan permasalahan ke depan berkaitan situasi global dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah, di antaranya adalah masih tingginya angka inflasi untuk Maret 2008 yakni berada pada level 0,95%, inflasi year on year 8,71%, sementara pemerintah menargetkan inflasi 2008 tidak lebih dari 6,5%
Naiknya harga beberapa komoditas pangan di pasaran dunia, terutama beras disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah meningkatnya konsumsi di negara-negara produsen beras sendiri, seperti Vietnam, China, Thailand dan India. Wajar apabila negara tersebut lebih mengutamakan produksinya untuk memenuhi konsumsi dalam negeri sendiri dari pada untuk ekspor.
Di dalam negeri sendiri, sebetulnya saat ini sedang musim panen raya, sehingga diharapkan produksi beras dalam negeri dapat mencukupi kebutuhan sendiri.
Namun, yang terjadi adalah produksi padi petani tidak dapat sepenuhnya diserap oleh Bulog dan justru banyak petani yang menjual padi produksinya kepada para tengkulak dengan harga Rp1.650,-/kg, jauh di bawah standar yang ditetapkan pemerintah (standar pemerintah untuk gabah kering panen Rp2000,-/kg dan gabah kering Rp2600,-).
Kondisi ini mengakibatkan petani makin terjepit dan melihat menanam padi tidak lagi menguntungkan, sehingga akan mengurangi niat dan semangat petani untuk kembali menanam padi pada musim tanam berikutnya.
Hal ini tentunya akan mengancam kelangsungan niat pemerintah untuk menciptakan swasembada pangan dalam negeri.
Di sisi lain, harga minyak dunia yang mencapai level US$110/barel, membawa dampak positif bagi produsen minyak, tetapi di sisi lain membawa petaka bagi negara-negara pengimpor minyak, tidak terkecuali Indonesia.
Dengan demikian pemerintah mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk subsidi BBM bagi keperluan dalam negeri. Upaya yang dilakukan pemerintah di samping secara bertahap mengurangi subsidi juga berupaya melakukan konversi minyak tanah ke gas.
Konversi minyak tanah ke gas elpiji yang telah disosialisasikan pemerintah beberapa waktu lalu dan pada bulan Mei 2008 ini akan diterapkan secara keseluruhan di DKI Jakarta. Dengan arti kata, khusus untuk wilayah DKI Jakarta harga minyak tanah yang dipasarkan harganya tidak lagi mendapatkan subsidi, tetapi sudah sesuai dengan harga keekonomiannya.
Kebijakan ini di satu sisi akan mengurangi beban pemerintah dalam hal subsidi, tetapi di sisi lain tentunya akan menimbulkan permasalahan sosial di masyarakat.
Permasalahan yang akan timbul dapat saja berupa pemanfaatan situasi oleh para spekulan dengan memanfaatkan disparitas harga minyak tanah antarwilayah tersebut untuk memperoleh keuntungan, misalnya dengan menjual minyak tanah yang sebetulnya untuk wilayah luar DKI Jakarta dijual di DKI Jakarta.
Belum lagi karena keterbatasan kemampuan ekonomi, tidak semua masyarakat mampu membeli tabung gas elpiji ukuran 3 kg dengan harga Rp 15.000 sekaligus, karena bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil biasanya mereka membeli minyak tanah untuk keperluan memasak hanya mampu 1 atau 2 liter.
Jelas, untuk langsung mengeluarkan uang Rp 15 ribu sekaligus cukup berat, walaupun kalau ditotal secara keseluruhan penggunaan elpiji lebih ekonomis dibandingkan dengan minyak tanah.

Permasalahan sosial
Permasalahan yang sudah muncul saat ini adalah langkanya gas dan minyak tanah di pasaran, sehingga harga gas elpiji sudah mulai merangkak naik. Begitu juga dengan minyak tanah, antrean untuk mendapatkan minyak tanah sudah terjadi di beberapa wilayah.
Hal ini menunjukkan bahwa berbagai persoalan dan permasalahan akan timbul berkaitan dengan penerapan konversi minyak tanah ke gas.
Pemerintah perlu menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar permasalahannya tidak sampai menimbulkan persoalan sosial yang rumit yang pada gilirannya akan memunculkan gejolak sosial yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Angka inflasi yang cukup tinggi juga memperlihatkan bahwa beberapa kebutuhan pokok masyarakat meningkat tajam. Artinya, kondisi ini menyebabkan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok akan berkurang, beban ekonomi masyarakat bertambah, kelompok rakyat miskin tentu jumlahnya juga akan bertambah.
Kondisi seperti itu akan semakin menambah permasalahan sosial yang memang sudah bertumpuk. Sekali lagi, hal ini tentunya makin menambah daftar panjang persoalan yang perlu dicarikan solusinya oleh pemerintah dan jajarannya.
Krisis energi dan krisis pangan sewaktu-waktu dapat mengancam kehidupan sosial masyarakat. Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar menjadikan ancaman tersebut semakin menghantui.
Beban subsidi untuk BBM dan bahan pangan makin membebani keuangan pemerintah, ancaman kekurangan pangan dan kekurangan gizi akan menimpa masyarakat kita. Kalau tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan gejolak/kerusuhan sosial di masyarakat yang mengakibatkan pemerintah kolaps.
Bisa dibayangkan, di mana-mana masyarakat sulit untuk mendapatkan kebutuhan pokok karena daya beli rendah, belum lagi antrean untuk mendapatkan sembako, minyak tanah dan gas. Kondisi demikian akan menambah tingkat stres masyarakat kecil yang pada gilirannya mengundang perbuatan nekat. Kalau ini yang terjadi, ancaman kerusuhan sosial makin dekat dan tinggal menunggu pemicu.

Langkah antisipasi
Menghadapi permasalahan yang demikian, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah penghematan penggunaan energi dalam negeri, diversifikasi dan konversi energi apabila diperlukan agar beban subsidi tidak makin memberatkan keuangan negara.
Di bidang pangan, pemerintah perlu segera kembali secara serius mencanangkan swasembada pangan dalam negeri dengan berbagai program terpadu baik dalam hal intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.
Harga harga keekonomian produksi pangan juga perlu dijamin sehingga menguntungkan petani untuk menjaga kesinambungan produksi. Dalam hal ini peran Perum Bulog diharapkan untuk menjamin stok pangan dan menjaga stabilitas harga keekonomiannya,
Di samping itu, Pertamina diharapkan dapat menjamin ketersediaan BBM dalam negeri terutama minyak tanah dan gas, serta menjamin distribusinya tepat sasaran, khususnya untuk minyak tanah yang bersubsidi jangan sampai terdistribusi ke wilayah yang seharusnya tidak bersubsidi. 

Sumber:  http://www.unisosdem.org/ekopol_detail.php?aid=9960&coid=2&caid=30- Bastiam Syahrial

Mata Kuliah: BAHASA INDONESIA 1 # (TULISAN)

Sikap Bahasa yang Positif Terhadap Bahasa Indonesia

Manusia adalah makhluk sosial. Maksudnya adalah manusia sebagai individu tidak dapat hidup sendiri-sendiri. Kita sebagai manusia pasti adakalanya butuh oranglain untuk saling tolong menolong. Antar manusia pasti terjadinya interaksi dan komunikasi. Penghubung antar komunikasi manusia itulah yang kita sebut bahasa.
            Keanekaragaman sikap dan prilaku manusia, menciptakan keragaman bahasa, suku, agama, ras, dan lain sebagainya. Indonesia merupakan negara yang beraneka ragam. Mulai dari beranekaragam suku, ras, agama, bahkan beraneka ragam bahasa. Karena perbedaan dan keanekaragaman inilah indonesia memiliki simbol “Bhineka Tunggal Ika”, berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
            Perbedaan itulah yang membuat kita satu. Bila kita ingat sejarah pada tahun 1928, yakni Sumpah Pemuda, bahasa berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa. Fungsi inilah yang hampir sudah tidak ada dbenak setiap manusia. Sekarang perbedaan menjadi suatu masalah. Padahal dengan berbeda seharusnya kita berpikir bahwa Indonesia adalah negara yang kaya.
            Bagaimana menumbuhkan sikap bahasa yang positif terhadap bahasa Indonesia? Kembali kepada hakekatnya, kita sebagai manusia, makhluk sosial. Kita tumbuh dan berkembang. Sebaiknya sejak dini, kita tanamkan sikap yang positif. Maksudnya adalah, kita sebagai bangsa Indonesia jangan sampai melupakan bahasa Indonesia. Dengan kita belajar itulah kita akan mengerti dan paham akan bahasa Indonesia. Nah, selain faktor diri sendiri, faktor keluarga, dan pengajar sangat berperan besar untuk menanamkan sikap yang positif terhadap bahasa Indonesia.
Jadi, walaupun bangsa Indonesia beraneka ragam bahasa, dengan menanamkan sikap yang positif terhadap bahasa Indonesia, maka bahasa dapat berfungsi dengan tepat, yakni sebagai alat pemersatu bangsa. Maka dari itu walau kita memiliki bahasa daerah, jangan pernah melupakan bahasa Indonesia. Lestarikan dan jaga bahasa Indonesia. Agar kita tetap satu. Indonesia. 

SUMBER: http://inezjohn.blogspot.com/2012/10/sikap-bahasa-yang-positif-terhadap.html 

Mata Kuliah: BAHASA INDONESIA 1 # (TULISAN)

Liverpool FC



Liverpool Football Club (dikenal pula sebagai Liverpool atau The Reds) adalah sebuah klub sepak bola asal Inggris yang berbasis di Kota Liverpool. Saat ini Liverpool adalah peserta Liga Utama Inggris.
Liverpool telah memenangkan 5 trofi Liga Champions UEFA (dulu Piala Champions) dan merupakan klub dengan pemegang gelar juara Liga Champions UEFA terbanyak di Inggris dan ketiga di Eropa setelah Real Madrid dan AC Milan. Selain itu Liverpool juga pemegang masing-masing 3 gelar juara Liga Eropa UEFA dan Piala Super UEFA.
Di kompetisi domestik, Liverpool adalah klub dengan 18 gelar juara Liga Inggris, 7 Piala FA, serta 7 kali juara Piala Liga.
Liverpool didirikan pada tahun 1892 dan bergabung dengan Football League pada tahun berikutnya. Klub ini telah bermain di Stadion Anfield sejak pembentukannya yang terletak sekitar 4,8 km dari pusat kota Liverpool.
Periode paling sukses dalam sejarah Liverpool adalah pada tahun 1970-an dan 1980-an ketika Bill Shankly dan Bob Paisley memimpin klub dengan sebelas gelar liga dan tujuh piala Eropa.
Liverpool memiliki sejarah persaingan yang panjang dengan klub tetangganya Everton dan juga dengan Manchester United. Persaingan dengan klub sekota terkenal dengan nama Derby Merseyside.
Biodata:
Nama               : Liverpool FC
Julukan            : The Reds
Didirikan         : 15 Maret 1892 (oleh John Houlding)
Stadion            : Anfield Stadium (kapasitas 45276)
Pemilik            : John W Henry dan Tom Werner (New England Sports Ventures)
Ketua              : Tom Werner
Manajer           : Brendan Rodgers
Premier League
WWW. LIVERPOOLFC.TV
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Liverpool_F.C

Mata Kuliah: BAHASA INDONESIA 1 # (TULISAN)

SEJARAH LIVERPOOL FC




Salah satu klub tersukses di Inggris Raya. Didirikan pada 1892 akibat perseteruan antara Komite Everton FC dengan John Holding sebagai Presiden Club yang juga pemilik stadion Anfield. Akibat dari perseteruan itu, Everton akhirnya pindah ke stadion Goodison Park dan John Holding menjadikan stadion Anfield sebagai kandang Liverpool FC sampai sekarang. Klub sempat diberi nama Everton FC and Athletic Grounds, Ltd., atau diringkas Everton Athletic, namun FA menolak mengakui ada dua tim bernama Everton. Akhirnya pada bulan Juni 1892 John Houlding pun akhirnya memilih nama Liverpool FC. Liverpool menjelma kekuatan serius di kompetisi sepakbola Inggris.
Pada musim pertamanya, Liverpool FC berhasil menjuarai Lancashire League sebelum akhirnya bergabung dengan Divisi II Liga Inggris pada musim 1893/94. Pada musim pertamanya di Divisi II Liga Inggris, Liverpool FC langsung menjadi juara dan berhak untuk promosi ke Divisi I Liga Inggris ( sekarang Premiere League ). Tak butuh lama bagi Liverpool untuk mencicipi gelar di liga, karena pada musim pertamanya di Divisi I ini (musim 1900/01), Liverpool sukses menjuarai Divisi Satu dan mengulanginya lagi lima tahun kemudian. Liverpool FC sukses meraih juara liga 2 musim berturut-turut yaitu musim 1921/22 dan 1922/23, namun tidak mendapatkan tropi lagi sampai musim 1946/47 ketika berhasil meraih gelar liganya yang ke 5. Final Piala FA pertama dilakukan pada 1914, meskipun akhirnya mereka dikalahkan Burnley 1-0. Setelah mengarungi Divisi I selama lebih dari 50 tahun, akhirnya Liverpool FC mengalami kemerosotan dan terdegradasi ke Divisi II pada musim 1953/54.
Liverpool sempat terseok-seok sebelum akhirnya Bill Shankly datang sebagai manajer pada bulan Desember 1959. Shankly merombak tim secara besar-besaran dengan melepas 24 pemain lama dan menggunakan sebuah ruangan di stadion Anfield untuk menggelar rapat kepelatihan. Ruangan ini di namakan 'The Boot Room' yang berhasil melahirkan manajer-manajer legendaris Liverpool di kemudian hari. Di ruangan inilah Bill Shankly dan anggota 'Boot Room' lainnya seperti Bob Paisley, Joe Fagan dan Reuben Bennett mulai membangun kekuatan Liverpool FC yang membuat iri tim musuh. Hasil dari renovasi yang dilakukan oleh Bill Shankly mulai membuahkan hasil ketika berhasil promosi ke Divisi I pada musim 1961/62 dan menjadi juara liga pada musim 1963/64. Setelah menjuarai Piala FA yang pertama pada tahun 1965 dan menjuarai Liga pada musim 1965/66, Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar juara Liga dan piala UEFA pada musim kompetisi 1972/73. Musim berikutnya Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar piala FA setelah membantai Newcastle United 3-0. Tidak ada yang menyangka bahwa gelar piala FA itu merupakan persembahan terakhir dari seorang Bill Shankly. Karena secara tiba-tiba Bill Shankly memutuskan untuk pensiun. Pemain dan Liverpudlian ( julukan untuk penggemar fanatik Liverpool FC ) berusaha untuk membujuk, bahkan para pekerja di Liverpool mengancam akan melakukan mogok kerja. Tetapi Bill Shankly tetap pada pendiriannya dan menyerahkan tongkat manajerial kepada asisten-nya yaitu Bob Paisley. Bill Shankly akhirnya pensiun pada tahun 1974 dan bergabung dengan Liverpudlian di tribun The Kop.


Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool FC dari tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan gelar untuk Liverpool FC. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer Liverpool FC, beliau memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champion, 1 Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut. Dengan semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi manajer tersukses yang pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses memberikan gelar untuk Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga sukses dalam melakukan regenerasi di tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para bintang muda seperti : Graeme Souness, Alan Hansen, Kenny Dalglish dan Ian Rush. Walaupun Bob Paisley akan mewariskan sebuah skuad muda yang sangat hebat dan berbakat, tetapi dengan semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat buat siapapun penerusnya.
Sebagai penerus Bob Paisley yang pensiun di tahun 1983, Joe Fagan yang pada saat itu berusia 62 tahun, berhasil mempersembahkan treble buat Liverpool yaitu juara Liga, juara Piala Liga dan juara Piala Champion. Raihan ini menjadikan Liverpool FC sebagai klub sepakbola Inggris yang berhasil meraih 3 gelar juara sekaligus dalam 1 musim kompetisi. Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden di stadion Heysel. Insiden yang terjadi sebelum pertandingan final Piala Champion antara Liverpool FC dan Juventus ini menewaskan 39 orang, sebagian besar adalah pendukung Juventus. Insiden ini mengakibatkan pelarangan bagi semua klub sepakbola Inggris untuk berkompetisi di Eropa selama 5 tahun. Dan Liverpool FC dilarang mengikuti semua kompetisi Eropa selama 10 tahun yang akhirnya dikurangi menjadi 6 tahun. Selain itu, 14 Liverpudlian didakwa bersalah atas peristiwa yang dikenal dengan Tragedi Heysel. Setelah peristiwa mengerikan itu, Joe Fagan memutuskan untuk pensiun dan memberikan tongkat manajerial selanjutnya kepada Kenny Dalglish yang ditunjuk sebagai player-manager. Joe Fagan menyerahkan tugas manajerial Liverpool FC kepada Kenny Dalglish yang pada saat itu sudah menjadi pemain hebat tetapi masih harus membuktikan kapabilitas sebagai seorang manajer.
Pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi juara Liga Inggris sebanyak 3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar ganda juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada musim kompetisi 1985/86. Bila tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan Liverpool FC menjadi penantang serius untuk merebut Piala Champion pada saat itu. Kesuksesan Liverpool FC di masa kepemimpinan Kenny Dalglish kembali dibayangi kejadian mengerikan lainnya yaitu Tragedi Hillsborough. Pada pertandingan semi-final Piala FA melawan Nottingham Forrest tanggal 15 April 1989, ratusan penonton dari luar stadion memaksa masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan Liverpudlian yang berada di tribun terjepit pagar pembatas stadion. Hal ini mengakibatkan 94 Liverpudlian meninggal di tempat kejadian, 1 Liverpudlian meninggal 4 hari kemudian di rumah sakit dan 1 Liverpudlian lainnya meninggal dunia setelah koma selama 4 tahun. Akibat Tragedi Hillsborough ini pemerintah Inggris melakukan penelitian kembali mengenai faktor keamanan stadion sepakbola di negaranya. Dikenal dengan sebutan Taylor Report, menyebutkan bahwa penyebab dari Tragedi Hillsborough ini adalah faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena kurangnya antisipasi dari pihak keamanan. Akhirnya pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris untuk meniadakan tribun berdiri. Setelah menjadi saksi hidup dari tragedi mengerikan Heysel dan Hillsborough, 'King' Kenny Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 beliau mengumumkan pengunduran dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat mengejutkan dunia sepakbola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang bersaing ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris. Alasan yang disebutkan oleh Kenny Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi menghadapi tekanan dalam menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa minggu Liverpool FC ditangani oleh pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme Souness sebagai manajer berikutnya. 'King' Kenny Dalglish kemudian dikenang sebagai legenda terhebat Liverpool FC karena sangat sukses baik sebagai pemain maupun manajer.
Perginya 'King' Kenny Dalglish dan 2 tragedi yang mengerikan ( Heysel dan Hillsborough ) sepertinya memberikan trauma, hukuman atau kutukan yang mendalam bagi Liverpool Football Club. Kedatangan Graeme Souness pun tidak mengubah peruntungan Liverpool FC. Walaupun Souness bisa memberikan gelar Piala FA pada tahun 1992, tetapi dengan kebijakan transfer pemain yang kurang baik dan penerapan strategi yang sedikit membingungkan menjadikan Liverpool tampil tidak konsisten pada musim itu. Hal lain yang memperburuk hubungan Souness dan Liverpudlian adalah ketika Souness menceritakan proses pemulihan kesehatannya pasca operasi jantung kepada koran The Sun. Seperti diketahui bahwa masyarakat di Merseyside memboikot koran The Sun yang sering memojokkan Liverpudlian mengenai tragedi Hillsborough. Pada 28 Januari 1994 Graeme Souness akhirnya mengundurkan diri sebagai manajer Liverpool FC setelah tersingkir dari Piala Liga dan Piala FA. Pelatih Roy Evans ditunjuk sebagai manajer Liverpool FC selanjutnya. Liverpool FC berada di urutan ke 8 klasemen hasil terburuk selama 29 tahun terakhir. Walaupun secara raihan gelar juara Graeme Souness tidak sukses, tetapi pada masa kepemimpinannya banyak lahir talenta muda diantaranya : Robbie Fowler, Steve McManaman, Jamie Redknapp, Rob Jones dan David James.
Manajer Liverpool selanjutnya adalah pelatih senior Roy Evans yang sudah bersama Liverpool FC selama lebih dari 30 tahun. Pada musim 1994/95 Liverpool menduduki peringkat 5 Liga Primer Inggris dan berhasil menjuarai Piala Liga dengan mengalahkan Bolton Wanderers dengan skor 2-1. Roy Evans berhasil mengembalikan ciri khas permainan Liverpool yaitu 'pass and move'. Tetapi permainan apik dan indah Liverpool FC pada masa ini tidak diimbangi determinasi dan agresifitas yang memadai dari para pemainnya, sehingga Liverpool pada masa Roy Evans sering disebut 'Spice Boys'. Selain semakin matangnya pemain seperti : Robbie Fowler, Steve McManaman dan Jamie Redknapp, pada masa kepelatihan Roy Evans muncul bakat muda bernama Michael Owen yang berhasil mencetak 18 gol dan menjadi PFA Young Player of the Year Award pada tahun 1998.
Pada musim kompetisi 1998/99 Liverpool FC menarik pelatih asal Prancis Gerard Houllier untuk berpartner dengan Roy Evans sebagai 'joint manager'. Tetapi Roy Evans merasa tidak cocok bekerjasama dengan Gerard Houllier, sehingga mengundurkan diri pada bulan November 1998. Setelah menjadi manajer tunggal, Houllier merombak total tim dengan memasukan pemain seperti : Sami Hyypia, Stephan Henchoz, Markus Babbel, Dietmar Hamann, Gary McAllister dan Emile Heskey. Selain muncul bintang muda Michael Owen, Houllier juga berhasil mempromosikan bakat muda dengan talenta luar biasa bernama Steven Gerrard. Tahun 2001 menjadi tahun terbaik Liverpool FC setelah mengalami kemerosotan prestasi di tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga, Piala FA, Piala UEFA, Piala Charity Shield dan Piala Super UEFA. Keberhasilan ini memunculkan secercah harapan bagi Liverpool untuk dapat meraih gelar juara Liga Inggris yang terakhir diraih pada tahun 1990. Pada tahun 2003 Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga dan menduduki peringkat ke 4 pada musim 1993/94 sehingga berhak mengikuti kualifikasi Liga Champions. Walaupun berhasil memberikan sejumlah gelar buat Liverpool FC, tetapi taktik bertahan yang diterapkan Gerard Houllier dianggap tidak bisa bersaing untuk meraih gelar Liga Inggris. Taktik bertahan dan mengandalkan serangan balik sangat mudah diantisipasi oleh lawan, sehingga pada 24 Mei 2004 Gerard Houllier digantikan oleh Rafael Benitez.
Rafael Benitez datang ke Liverpool FC setelah berhasil membawa Valencia menjadi juara Liga Spanyol 2 kali dan juara Piala UEFA. Harapan Liverpudlian untuk menjadi juara Liga Inggris kembali membumbung tinggi setelah Benitez berhasil membawa Liverpool FC menjuarai Liga Champions untuk yang ke 5 kalinya. Pada final yang dikenang sebagai partai terhebat sepanjang masa, Liverpool FC berhasil mengalahkan AC Milan setelah tertinggal 0-3 di babak pertama. Tetapi gol dari kapten Steven Gerrard, Vladimir Smicer dan penalti Xabi Alonso berhasil membawa Liverpool FC ke babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Kiper Liverpool FC Jerzy Dudek menjadi pahlawan setelah berhasil menahan tendangan penalti Shevchenko. Kemenangan pada partai final Liga Champions inilah yang menjadi alasan kapten dan legenda hidup Liverpool FC Steven Gerrard untuk tidak pindah ke klub lain. Keputusan yang disambut gembira oleh para Liverpudlian. Liverpool FC kemudian dibawa Rafael Benitez untuk menjadi juara Piala Super Eropa dengan mengalahkan juara Piala UEFA CSKA Moskow dengan skor 3-1. Piala FA tahun 2006 menjadi piala terakhir yang dipersembahkan oleh Rafael Benitez untuk Liverpool FC. Dalam perjalanan menuju final piala FA, Liverpool FC mengalahkan Luton Town dengan skor 5-3, MU 1-0, Birmingham City 7-0 dan mengalahkan Chelsea 2-1 di semi-final. Di partai final Liverpool FC berhasil mengalahkan West Ham United dengan Steven Gerrard sebagai Man Of The Match. Steven Gerrard memberi umpan untuk gol pertama, melakukan tendangan voli untuk gol ke 2 dan melakukan tendangan jarak jauh yang fenomenal pada menit ke 91. Dengan skor 3-3 akhirnya pertandingan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Walaupun selama pertandingan kiper Pepe Reina beberapa kali melakukan kesalahan fatal, tetapi pada saat adu penalti berhasil menahan 3 dari 4 tendangan pemain West Ham United. Final Piala FA ini disebut sebagai 'Final-nya Gerrard' dan dicatat sebagai partai final terbaik di era modern Piala FA. Setelah memenangi Piala Community Shield tahun 2006 dan berhasil mencapai final Liga Champions 2007, musim-musim berikutnya menjadi musim tanpa gelar bagi Rafael Benitez dan Liverpool FC. Satu-satunya kabar yang menggembirakan bagi Liverpudlian adalah kembalinya 'King' Kenny Dalglish untuk membidani Liverpool FC Youth Academy pada tahun 2009. Akhirnya Rafael Benitez berhaenti pada tanggal 3 Juni 2010 dan digantikan oleh Roy Hodgson. Pada masa kepemimpinan Rafael Benitez, Liverpool FC mengalami 2 kali peralihan kepemilikan klub. Yang pertama pada tahun 2007 ketika dibeli oleh George Gillett and Tom Hicks dan pada tahun 2010 ketika Liverpool FC di ambil alih New England Sports Ventures milik John W. Henry.
1 Juli 2010 Roy Hodgson resmi menangani Liverpool FC selama tiga tahun. Pada keterangan pers Roy Hodgson mengatakan sangat bangga bisa menangani klub sebesar Liverpool FC dan tidak sabar untuk bertemu dengan para pemain, Liverpudlian dan ingin segera bekerja di Melwood. Tetapi situasi di Liverpool FC pada saat itu masih sangat tidak menentu karena sedang dalam masa peralihan kepemilikan. Hiruk pikuk berita tentang kebangkrutan klub dan proses peralihan yang berkepanjangan sangat memengaruhi suasana di Liverpool FC pada saat itu. Liverpool FC pun akhirnya mengawali musim 2010/11 dengan sangat buruk. Sampai pertengahan bulan Oktober Liverpool FC berada di zona degradasi dan kalah dari klub divisi II Northampton Town. Selain itu Liverpool FC menghadapi ancaman pengurangan 9 poin dari FA bila tidak bisa menyelesaikan situasi internal. Akhirnya pada bulan Januari 2011 Liverpool FC dan Roy Hodgson sepakat untuk mengakhiri kerjasama dan posisi manajer selanjutnya dijabat oleh 'King' Kenny Dalglish untuk yang ke 2 kalinya sampai akhir musim. 

Sumber: http://adhiekloperer.blogspot.com/2012/01/sejarah-liverpool-fc.html

Mata Kuliah: BAHASA INDONESIA 1 # (TULISAN)
 

BERLIBUR KE PULAU TIDUNG



Grup Adventurer adalah grup yang ber-anggotakan 11 orang yang terbentuk baru bulan agustus 2012 dan bercita-cita ingin jalan-jalan ke berbagai macam pulau, pantai, dan rekreasi parawisata indonesia dengan budget yang minim. Tur terdekat dan budget minim grup adventurer memilih pulau tidung. Sekalian mempererat tali persaudaraan dan bisa membaca watak dan sifat dari anggota adventurer itu tersebut.

Kita sepakat berangkat pada tanggal 27 agustus 2012 setelah Lebaran dan pulangnya tanggal 29 agustus 2012 jadi 3 hari 2 malam kami berlibur dipulau tidung menggunakan travel dan harus membayar Rp 380.000,00 per orang. Pada tanggal 26 agustus 2012 jam 19.30 malam kami berkumpul dirumah Labieb (salah satu anggota adventurer) untuk mempersiapkan dan mengecek apa saja yang harus dibawa. Jam 20.30 malam kami jalan dari rumah labieb kekosan ebi (salah satu anggota adventurer) yang berada digrogol supaya dekat dengan muara angke. Setibanya kami di kosan ebi jam 22.00 menaruh barang-barangnya dikamar dan beranjak untuk makan malam diwarteg. Selesai makan malam kami kembali kekosan ebi dan menumpang tidur sampai jam 4 pagi.

27 agustus 2012 04.00 pagi kami bersiap-siap menuju muara angke menggunakan taksi. Sesampainya ke muara angke kami disambut agent travel kita dan bersiap-siap untuk naik kekapal. Sesampainya dikapal  saya bertanya kepada agent travelnya:
Ananda: kira-kira sampai sana jam berapa ya mas?
Agent: ya kira-kira jam 10 jam 9an lah mas tergantung situasi laut saja.
Cukup lama juga kami berguncang dikapal. Setibanya dipulau tidung jam 9.30 pagi didermaga kami bergegas langsung ke homestay untuk beristirahat dan menikmati makan siang yang sudah disiapkan oleh agent travel kami. Selesai makan siang kami tertidur lelap sampai sore yang seharusnya jadwal jam 15.00 sudah pada siap untuk kepantai tetapi kami telat 1 jam. Jadi jam kepantai sore itu sedikit untuk menikmati keindahan pantai. Sebelum adzan berkumandang kami balik kembali ke homestay untuk solat, mandi dll untuk persiapan ke jembatan cinta pada malam harinya. Sesampainya dijembatan cinta jam 20.00 kami menikmati hembusan angin pantai pada malam hari. Kami berfoto-foto ria disana sekalian memancing juga. Setelah lumayan lelah kami beranjak balik ke homestay untuk beristirahat supaya pada keesokan harinya fresh kembali melanjutkan aktivitas.

Tanggal 28 agustus 2012 jam 07.30 kami bersiap2 untuk snorkling. Perahu sudah siap oleh agent travel kami yang siap membawa kita ke tempat snorkling. Sudah sampai tujuan snorkling kami menikmati keindahan bawah laut pulau tidung. 2 jam kami menikmati keindahan bawah laut dan kami bergegas kembali ke homestay untuk makan siang dan istirahat. Sore kami jalan-jalan ke jembatan cinta untuk menikmati keindahan pulau tidung pada sore hari. Kami berfoto-foto ria dll. Setelah bermain dijembatan cinta kami makan dahulu ditempat makan sepelataran jembatan cinta. Jam 19.30 kami kembali ke homestay. Jam 20.30 kami barbaque bersama teman2 dan menikmati hidangan makanan seafood. Selesai makan jam 21.30 kami beranjak ke homestay untuk beristirahat dikarenakan keesokan harinya kita harus pulang.

Tanggal 29 agustus 2012 jam 08.00 kami bergegas merapikan dan mempersiapkan diri ke dermaga untuk pulang. Jam 10.00 kami keluar dari homestay menuju ke dermaga. Jam 12.00 kami berangkat dari dermaga pulau tidung ke dermaga muara angke. Sesampainya kami jam 14.30 di dermaga muara angke kami menyari angkutan umum untuk pulang kerumah masing-masing.
Sekian cerita saya yang “berlibur ke pulau tidung” apabila ada salah-salak kata dan tata cara penulisan mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya. TERIMA KASIH.

Foto-foto pada waktu perjalanan:
                                              Pada saat diatas kapal menuju pulau tidung

                                                      Saat tiba dihomestay hari pertama

                                                   Pada saat menikmati sunset hari pertama

                                             Malam hari dijembatan cinta hari pertama

                                                               Snorkling hari kedua

                                                          Jembatan cinta hari kedua

                                                            Barbeque hari kedua

TUGAS BAHASA INDONESIA 1 #