Energi pemerintah relatif banyak terkuras menghadapi
berbagai permasalahan berkaitan dengan masalah energi dan ketersediaan
pangan.
Kondisi demikian apabila tidak dikelola dengan baik tentu akan
dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk menurunkan kredibilitas/popularitas
pemerintah di mata masyarakat, berkaitan dengan ketidakmampuan
pemerintah dalam mengelola permasalahan yang mendera.
Beberapa hal yang akan dapat menimbulkan permasalahan ke depan
berkaitan situasi global dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah, di
antaranya adalah masih tingginya angka inflasi untuk Maret 2008 yakni
berada pada level 0,95%, inflasi year on year 8,71%, sementara
pemerintah menargetkan inflasi 2008 tidak lebih dari 6,5%
Naiknya harga beberapa komoditas pangan di pasaran dunia,
terutama beras disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah
meningkatnya konsumsi di negara-negara produsen beras sendiri, seperti
Vietnam, China, Thailand dan India. Wajar apabila negara tersebut lebih
mengutamakan produksinya untuk memenuhi konsumsi dalam negeri sendiri
dari pada untuk ekspor.
Di dalam negeri sendiri, sebetulnya saat ini sedang musim panen
raya, sehingga diharapkan produksi beras dalam negeri dapat mencukupi
kebutuhan sendiri.
Namun, yang terjadi adalah produksi padi petani tidak dapat
sepenuhnya diserap oleh Bulog dan justru banyak petani yang menjual padi
produksinya kepada para tengkulak dengan harga Rp1.650,-/kg, jauh di
bawah standar yang ditetapkan pemerintah (standar pemerintah untuk gabah
kering panen Rp2000,-/kg dan gabah kering Rp2600,-).
Kondisi ini mengakibatkan petani makin terjepit dan melihat
menanam padi tidak lagi menguntungkan, sehingga akan mengurangi niat dan
semangat petani untuk kembali menanam padi pada musim tanam berikutnya.
Hal ini tentunya akan mengancam kelangsungan niat pemerintah untuk menciptakan swasembada pangan dalam negeri.
Di sisi lain, harga minyak dunia yang mencapai level
US$110/barel, membawa dampak positif bagi produsen minyak, tetapi di
sisi lain membawa petaka bagi negara-negara pengimpor minyak, tidak
terkecuali Indonesia.
Dengan demikian pemerintah mengeluarkan anggaran yang cukup besar
untuk subsidi BBM bagi keperluan dalam negeri. Upaya yang dilakukan
pemerintah di samping secara bertahap mengurangi subsidi juga berupaya
melakukan konversi minyak tanah ke gas.
Konversi minyak tanah ke gas elpiji yang telah disosialisasikan
pemerintah beberapa waktu lalu dan pada bulan Mei 2008 ini akan
diterapkan secara keseluruhan di DKI Jakarta. Dengan arti kata, khusus
untuk wilayah DKI Jakarta harga minyak tanah yang dipasarkan harganya
tidak lagi mendapatkan subsidi, tetapi sudah sesuai dengan harga
keekonomiannya.
Kebijakan ini di satu sisi akan mengurangi beban pemerintah dalam
hal subsidi, tetapi di sisi lain tentunya akan menimbulkan permasalahan
sosial di masyarakat.
Permasalahan yang akan timbul dapat saja berupa pemanfaatan
situasi oleh para spekulan dengan memanfaatkan disparitas harga minyak
tanah antarwilayah tersebut untuk memperoleh keuntungan, misalnya dengan
menjual minyak tanah yang sebetulnya untuk wilayah luar DKI Jakarta
dijual di DKI Jakarta.
Belum lagi karena keterbatasan kemampuan ekonomi, tidak semua
masyarakat mampu membeli tabung gas elpiji ukuran 3 kg dengan harga Rp
15.000 sekaligus, karena bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil
biasanya mereka membeli minyak tanah untuk keperluan memasak hanya mampu
1 atau 2 liter.
Jelas, untuk langsung mengeluarkan uang Rp 15 ribu sekaligus
cukup berat, walaupun kalau ditotal secara keseluruhan penggunaan elpiji
lebih ekonomis dibandingkan dengan minyak tanah.
Permasalahan sosial
Permasalahan yang sudah muncul saat ini adalah langkanya gas dan
minyak tanah di pasaran, sehingga harga gas elpiji sudah mulai merangkak
naik. Begitu juga dengan minyak tanah, antrean untuk mendapatkan minyak
tanah sudah terjadi di beberapa wilayah.
Hal ini menunjukkan bahwa berbagai persoalan dan permasalahan
akan timbul berkaitan dengan penerapan konversi minyak tanah ke gas.
Pemerintah perlu menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar
permasalahannya tidak sampai menimbulkan persoalan sosial yang rumit
yang pada gilirannya akan memunculkan gejolak sosial yang dapat
mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Angka inflasi yang cukup tinggi juga memperlihatkan bahwa
beberapa kebutuhan pokok masyarakat meningkat tajam. Artinya, kondisi
ini menyebabkan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok akan
berkurang, beban ekonomi masyarakat bertambah, kelompok rakyat miskin
tentu jumlahnya juga akan bertambah.
Kondisi seperti itu akan semakin menambah permasalahan sosial
yang memang sudah bertumpuk. Sekali lagi, hal ini tentunya makin
menambah daftar panjang persoalan yang perlu dicarikan solusinya oleh
pemerintah dan jajarannya.
Krisis energi dan krisis pangan sewaktu-waktu dapat mengancam
kehidupan sosial masyarakat. Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup
besar menjadikan ancaman tersebut semakin menghantui.
Beban subsidi untuk BBM dan bahan pangan makin membebani keuangan
pemerintah, ancaman kekurangan pangan dan kekurangan gizi akan menimpa
masyarakat kita. Kalau tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan
gejolak/kerusuhan sosial di masyarakat yang mengakibatkan pemerintah
kolaps.
Bisa dibayangkan, di mana-mana masyarakat sulit untuk mendapatkan
kebutuhan pokok karena daya beli rendah, belum lagi antrean untuk
mendapatkan sembako, minyak tanah dan gas. Kondisi demikian akan
menambah tingkat stres masyarakat kecil yang pada gilirannya mengundang
perbuatan nekat. Kalau ini yang terjadi, ancaman kerusuhan sosial makin
dekat dan tinggal menunggu pemicu.
Langkah antisipasi
Menghadapi permasalahan yang demikian, pemerintah perlu mengambil
langkah-langkah penghematan penggunaan energi dalam negeri,
diversifikasi dan konversi energi apabila diperlukan agar beban subsidi
tidak makin memberatkan keuangan negara.
Di bidang pangan, pemerintah perlu segera kembali secara serius
mencanangkan swasembada pangan dalam negeri dengan berbagai program
terpadu baik dalam hal intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.
Harga harga keekonomian produksi pangan juga perlu dijamin
sehingga menguntungkan petani untuk menjaga kesinambungan produksi.
Dalam hal ini peran Perum Bulog diharapkan untuk menjamin stok pangan
dan menjaga stabilitas harga keekonomiannya,
Di samping itu, Pertamina diharapkan dapat menjamin ketersediaan
BBM dalam negeri terutama minyak tanah dan gas, serta menjamin
distribusinya tepat sasaran, khususnya untuk minyak tanah yang
bersubsidi jangan sampai terdistribusi ke wilayah yang seharusnya tidak
bersubsidi.
Sumber: http://www.unisosdem.org/ekopol_detail.php?aid=9960&coid=2&caid=30- Bastiam Syahrial
Mata Kuliah: BAHASA INDONESIA 1 # (TULISAN)
Senin, 15 Oktober 2012
Sikap Bahasa yang Positif Terhadap Bahasa Indonesia
Manusia
adalah makhluk sosial. Maksudnya adalah manusia sebagai individu tidak dapat
hidup sendiri-sendiri. Kita sebagai manusia pasti adakalanya butuh oranglain
untuk saling tolong menolong. Antar manusia pasti terjadinya interaksi dan
komunikasi. Penghubung antar komunikasi manusia itulah yang kita sebut bahasa.
Keanekaragaman sikap dan prilaku
manusia, menciptakan keragaman bahasa, suku, agama, ras, dan lain sebagainya. Indonesia
merupakan negara yang beraneka ragam. Mulai dari beranekaragam suku, ras,
agama, bahkan beraneka ragam bahasa. Karena perbedaan dan keanekaragaman inilah
indonesia memiliki simbol “Bhineka Tunggal Ika”, berbeda-beda tetapi tetap satu
jua.
Perbedaan itulah yang membuat kita
satu. Bila kita ingat sejarah pada tahun 1928, yakni Sumpah Pemuda, bahasa
berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa. Fungsi inilah yang hampir sudah tidak
ada dbenak setiap manusia. Sekarang perbedaan menjadi suatu masalah. Padahal dengan
berbeda seharusnya kita berpikir bahwa Indonesia adalah negara yang kaya.
Bagaimana menumbuhkan sikap bahasa
yang positif terhadap bahasa Indonesia? Kembali kepada hakekatnya, kita sebagai
manusia, makhluk sosial. Kita tumbuh dan berkembang. Sebaiknya sejak dini, kita
tanamkan sikap yang positif. Maksudnya adalah, kita sebagai bangsa Indonesia
jangan sampai melupakan bahasa Indonesia. Dengan kita belajar itulah kita akan
mengerti dan paham akan bahasa Indonesia. Nah, selain faktor diri sendiri,
faktor keluarga, dan pengajar sangat berperan besar untuk menanamkan sikap yang
positif terhadap bahasa Indonesia.
Jadi, walaupun bangsa Indonesia
beraneka ragam bahasa, dengan menanamkan sikap yang positif terhadap bahasa
Indonesia, maka bahasa dapat berfungsi dengan tepat, yakni sebagai alat
pemersatu bangsa. Maka dari itu walau kita memiliki bahasa daerah, jangan
pernah melupakan bahasa Indonesia. Lestarikan dan jaga bahasa Indonesia. Agar kita
tetap satu. Indonesia. SUMBER: http://inezjohn.blogspot.com/2012/10/sikap-bahasa-yang-positif-terhadap.html
Mata Kuliah: BAHASA INDONESIA 1 # (TULISAN)
Liverpool FC
Liverpool Football Club (dikenal pula sebagai Liverpool atau The Reds) adalah sebuah klub sepak bola asal Inggris yang berbasis di Kota Liverpool. Saat ini Liverpool adalah peserta Liga Utama Inggris.
Liverpool telah memenangkan 5 trofi Liga Champions UEFA (dulu Piala Champions) dan merupakan klub dengan pemegang gelar juara Liga Champions UEFA terbanyak di Inggris dan ketiga di Eropa setelah Real Madrid dan AC Milan. Selain itu Liverpool juga pemegang masing-masing 3 gelar juara Liga Eropa UEFA dan Piala Super UEFA.
Di kompetisi domestik, Liverpool adalah klub dengan 18 gelar juara Liga Inggris, 7 Piala FA, serta 7 kali juara Piala Liga.
Liverpool didirikan pada tahun 1892 dan bergabung dengan Football League pada tahun berikutnya. Klub ini telah bermain di Stadion Anfield sejak pembentukannya yang terletak sekitar 4,8 km dari pusat kota Liverpool.
Periode paling sukses dalam sejarah Liverpool adalah pada tahun 1970-an dan 1980-an ketika Bill Shankly dan Bob Paisley memimpin klub dengan sebelas gelar liga dan tujuh piala Eropa.
Liverpool memiliki sejarah persaingan yang panjang dengan klub tetangganya Everton dan juga dengan Manchester United. Persaingan dengan klub sekota terkenal dengan nama Derby Merseyside.
Biodata:
Nama : Liverpool FC
Julukan : The Reds
Didirikan : 15 Maret 1892 (oleh John Houlding)
Stadion : Anfield Stadium (kapasitas 45276)
Pemilik : John W Henry dan Tom Werner (New England Sports Ventures)
Ketua : Tom Werner
Manajer : Brendan Rodgers
Premier League
WWW. LIVERPOOLFC.TV
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Liverpool_F.C.
Mata Kuliah: BAHASA INDONESIA 1 # (TULISAN)
SEJARAH LIVERPOOL FC
Salah satu klub tersukses di Inggris Raya.
Didirikan pada 1892 akibat perseteruan antara Komite Everton FC dengan John
Holding sebagai Presiden Club yang juga pemilik stadion Anfield. Akibat dari
perseteruan itu, Everton akhirnya pindah ke stadion Goodison Park dan John
Holding menjadikan stadion Anfield sebagai kandang Liverpool FC sampai
sekarang. Klub sempat diberi nama Everton FC and Athletic Grounds, Ltd., atau
diringkas Everton Athletic, namun FA menolak mengakui ada dua tim bernama
Everton. Akhirnya pada bulan Juni 1892 John Houlding pun akhirnya memilih nama
Liverpool FC. Liverpool menjelma kekuatan serius di kompetisi sepakbola Inggris.
Pada musim pertamanya, Liverpool FC berhasil menjuarai Lancashire League sebelum akhirnya bergabung dengan
Divisi II Liga Inggris pada musim 1893/94. Pada musim pertamanya di Divisi II
Liga Inggris, Liverpool FC langsung menjadi juara dan berhak untuk promosi ke
Divisi I Liga Inggris ( sekarang Premiere League ). Tak butuh lama bagi
Liverpool untuk mencicipi gelar di liga, karena pada musim pertamanya di Divisi
I ini (musim 1900/01), Liverpool sukses menjuarai Divisi Satu dan mengulanginya
lagi lima tahun kemudian. Liverpool FC sukses meraih juara liga 2 musim
berturut-turut yaitu musim 1921/22 dan 1922/23, namun tidak mendapatkan tropi
lagi sampai musim 1946/47 ketika berhasil meraih gelar liganya yang ke 5. Final
Piala FA pertama dilakukan pada 1914, meskipun akhirnya mereka dikalahkan
Burnley 1-0. Setelah mengarungi Divisi I selama lebih dari 50 tahun, akhirnya
Liverpool FC mengalami kemerosotan dan terdegradasi ke Divisi II pada musim
1953/54.
Liverpool sempat terseok-seok sebelum akhirnya Bill Shankly datang sebagai
manajer pada bulan Desember 1959. Shankly merombak tim secara besar-besaran
dengan melepas 24 pemain lama dan menggunakan sebuah ruangan di stadion Anfield
untuk menggelar rapat kepelatihan. Ruangan ini di namakan 'The Boot Room' yang berhasil melahirkan
manajer-manajer legendaris Liverpool di kemudian hari. Di ruangan inilah Bill
Shankly dan anggota 'Boot Room' lainnya seperti Bob Paisley, Joe Fagan dan
Reuben Bennett mulai membangun kekuatan Liverpool FC yang membuat iri tim
musuh. Hasil dari renovasi yang dilakukan oleh Bill Shankly mulai membuahkan hasil
ketika berhasil promosi ke Divisi I pada musim 1961/62 dan menjadi juara liga
pada musim 1963/64. Setelah menjuarai Piala FA yang pertama pada tahun 1965 dan
menjuarai Liga pada musim 1965/66, Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar
juara Liga dan piala UEFA pada musim kompetisi 1972/73. Musim berikutnya Bill
Shankly berhasil mempersembahkan gelar piala FA setelah membantai Newcastle
United 3-0. Tidak ada yang menyangka bahwa gelar piala FA itu merupakan
persembahan terakhir dari seorang Bill Shankly. Karena secara tiba-tiba Bill
Shankly memutuskan untuk pensiun. Pemain dan Liverpudlian ( julukan untuk
penggemar fanatik Liverpool FC ) berusaha untuk membujuk, bahkan para pekerja
di Liverpool mengancam akan melakukan mogok kerja. Tetapi Bill Shankly tetap
pada pendiriannya dan menyerahkan tongkat manajerial kepada asisten-nya yaitu
Bob Paisley. Bill Shankly akhirnya pensiun pada tahun 1974 dan bergabung dengan
Liverpudlian di tribun The Kop.
Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada
saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool FC dari tahun
1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan
gelar untuk Liverpool FC. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer
Liverpool FC, beliau memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champion, 1
Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut. Dengan
semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi manajer tersukses yang
pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses memberikan gelar untuk
Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga sukses dalam melakukan regenerasi di
tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para bintang muda seperti : Graeme
Souness, Alan Hansen, Kenny Dalglish dan Ian Rush. Walaupun Bob Paisley akan
mewariskan sebuah skuad muda yang sangat hebat dan berbakat, tetapi dengan
semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat buat siapapun penerusnya.
Sebagai penerus Bob Paisley yang pensiun di tahun 1983, Joe Fagan yang pada
saat itu berusia 62 tahun, berhasil mempersembahkan treble buat Liverpool yaitu
juara Liga, juara Piala Liga dan juara Piala Champion. Raihan ini menjadikan
Liverpool FC sebagai klub sepakbola Inggris yang berhasil meraih 3 gelar juara
sekaligus dalam 1 musim kompetisi. Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit
ternoda oleh insiden di stadion Heysel. Insiden yang terjadi sebelum
pertandingan final Piala Champion antara Liverpool FC dan Juventus ini
menewaskan 39 orang, sebagian besar adalah pendukung Juventus. Insiden ini mengakibatkan
pelarangan bagi semua klub sepakbola Inggris untuk berkompetisi di Eropa selama
5 tahun. Dan Liverpool FC dilarang mengikuti semua kompetisi Eropa selama 10
tahun yang akhirnya dikurangi menjadi 6 tahun. Selain itu, 14 Liverpudlian
didakwa bersalah atas peristiwa yang dikenal dengan Tragedi Heysel. Setelah peristiwa mengerikan itu, Joe
Fagan memutuskan untuk pensiun dan memberikan tongkat manajerial selanjutnya
kepada Kenny Dalglish yang ditunjuk sebagai player-manager. Joe Fagan
menyerahkan tugas manajerial Liverpool FC kepada Kenny Dalglish yang pada saat
itu sudah menjadi pemain hebat tetapi masih harus membuktikan kapabilitas
sebagai seorang manajer.
Pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi juara Liga
Inggris sebanyak 3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar
ganda juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada musim kompetisi 1985/86. Bila
tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan Liverpool FC menjadi penantang
serius untuk merebut Piala Champion pada saat itu. Kesuksesan Liverpool FC di
masa kepemimpinan Kenny Dalglish kembali dibayangi kejadian mengerikan lainnya
yaitu Tragedi Hillsborough. Pada pertandingan semi-final Piala FA melawan
Nottingham Forrest tanggal 15 April 1989, ratusan penonton dari luar stadion
memaksa masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan Liverpudlian yang berada di
tribun terjepit pagar pembatas stadion. Hal ini mengakibatkan 94 Liverpudlian
meninggal di tempat kejadian, 1 Liverpudlian meninggal 4 hari kemudian di rumah
sakit dan 1 Liverpudlian lainnya meninggal dunia setelah koma selama 4 tahun.
Akibat Tragedi Hillsborough ini pemerintah Inggris melakukan penelitian kembali
mengenai faktor keamanan stadion sepakbola di negaranya. Dikenal dengan sebutan
Taylor Report, menyebutkan bahwa penyebab dari Tragedi Hillsborough ini adalah
faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena kurangnya antisipasi
dari pihak keamanan. Akhirnya pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang
yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris untuk meniadakan tribun berdiri.
Setelah menjadi saksi hidup dari tragedi mengerikan Heysel dan Hillsborough,
'King' Kenny Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi
dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 beliau mengumumkan pengunduran
dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat mengejutkan dunia
sepakbola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang bersaing ketat dengan
Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris. Alasan yang disebutkan oleh Kenny
Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi menghadapi tekanan dalam
menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa minggu Liverpool FC ditangani oleh
pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme
Souness sebagai manajer berikutnya. 'King' Kenny Dalglish kemudian dikenang
sebagai legenda terhebat Liverpool FC karena sangat sukses baik sebagai pemain
maupun manajer.
Perginya 'King' Kenny Dalglish dan 2 tragedi yang mengerikan ( Heysel
dan Hillsborough ) sepertinya memberikan trauma, hukuman atau kutukan yang
mendalam bagi Liverpool Football Club. Kedatangan Graeme Souness pun tidak
mengubah peruntungan Liverpool FC. Walaupun Souness bisa memberikan gelar Piala
FA pada tahun 1992, tetapi dengan kebijakan transfer pemain yang kurang baik
dan penerapan strategi yang sedikit membingungkan menjadikan Liverpool tampil
tidak konsisten pada musim itu. Hal lain yang memperburuk hubungan Souness dan
Liverpudlian adalah ketika Souness menceritakan proses pemulihan kesehatannya
pasca operasi jantung kepada koran The Sun. Seperti diketahui bahwa masyarakat
di Merseyside memboikot koran The Sun yang sering memojokkan Liverpudlian
mengenai tragedi Hillsborough. Pada 28 Januari 1994 Graeme Souness akhirnya
mengundurkan diri sebagai manajer Liverpool FC setelah tersingkir dari Piala
Liga dan Piala FA. Pelatih Roy Evans ditunjuk sebagai manajer Liverpool FC
selanjutnya. Liverpool FC berada di urutan ke 8 klasemen hasil terburuk selama
29 tahun terakhir. Walaupun secara raihan gelar juara Graeme Souness tidak
sukses, tetapi pada masa kepemimpinannya banyak lahir talenta muda
diantaranya : Robbie Fowler, Steve McManaman, Jamie Redknapp, Rob Jones
dan David James.
Manajer Liverpool selanjutnya adalah pelatih senior Roy
Evans yang sudah bersama Liverpool FC selama lebih dari 30 tahun. Pada musim
1994/95 Liverpool menduduki peringkat 5 Liga Primer Inggris dan berhasil
menjuarai Piala Liga dengan mengalahkan Bolton Wanderers dengan skor 2-1. Roy
Evans berhasil mengembalikan ciri khas permainan Liverpool yaitu 'pass and
move'. Tetapi permainan apik dan indah Liverpool FC pada masa ini tidak
diimbangi determinasi dan agresifitas yang memadai dari para pemainnya, sehingga
Liverpool pada masa Roy Evans sering disebut 'Spice Boys'. Selain semakin
matangnya pemain seperti : Robbie Fowler, Steve McManaman dan Jamie
Redknapp, pada masa kepelatihan Roy Evans muncul bakat muda bernama Michael
Owen yang berhasil mencetak 18 gol dan menjadi PFA Young Player of the Year
Award pada tahun 1998.
Pada musim kompetisi 1998/99 Liverpool FC menarik pelatih asal Prancis
Gerard Houllier untuk berpartner dengan Roy Evans sebagai 'joint manager'.
Tetapi Roy Evans merasa tidak cocok bekerjasama dengan Gerard Houllier,
sehingga mengundurkan diri pada bulan November 1998. Setelah menjadi manajer
tunggal, Houllier merombak total tim dengan memasukan pemain seperti :
Sami Hyypia, Stephan Henchoz, Markus Babbel, Dietmar Hamann, Gary McAllister
dan Emile Heskey. Selain muncul bintang muda Michael Owen, Houllier juga
berhasil mempromosikan bakat muda dengan talenta luar biasa bernama Steven
Gerrard. Tahun 2001 menjadi tahun terbaik Liverpool FC setelah mengalami
kemerosotan prestasi di tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini Liverpool FC
berhasil meraih Piala Liga, Piala FA, Piala UEFA, Piala Charity Shield dan
Piala Super UEFA. Keberhasilan ini memunculkan secercah harapan bagi Liverpool
untuk dapat meraih gelar juara Liga Inggris yang terakhir diraih pada tahun
1990. Pada tahun 2003 Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga dan menduduki
peringkat ke 4 pada musim 1993/94 sehingga berhak mengikuti kualifikasi Liga
Champions. Walaupun berhasil memberikan sejumlah gelar buat Liverpool FC,
tetapi taktik bertahan yang diterapkan Gerard Houllier dianggap tidak bisa
bersaing untuk meraih gelar Liga Inggris. Taktik bertahan dan mengandalkan
serangan balik sangat mudah diantisipasi oleh lawan, sehingga pada 24 Mei 2004
Gerard Houllier digantikan oleh Rafael Benitez.
Rafael Benitez datang ke Liverpool FC setelah berhasil
membawa Valencia menjadi juara Liga Spanyol 2 kali dan juara Piala UEFA.
Harapan Liverpudlian untuk menjadi juara Liga Inggris kembali membumbung tinggi
setelah Benitez berhasil membawa Liverpool FC menjuarai Liga Champions untuk
yang ke 5 kalinya. Pada final yang dikenang sebagai partai terhebat sepanjang
masa, Liverpool FC berhasil mengalahkan AC Milan setelah tertinggal 0-3 di
babak pertama. Tetapi gol dari kapten Steven Gerrard, Vladimir Smicer dan
penalti Xabi Alonso berhasil membawa Liverpool FC ke babak perpanjangan waktu
dan adu penalti. Kiper Liverpool FC Jerzy Dudek menjadi pahlawan setelah berhasil
menahan tendangan penalti Shevchenko. Kemenangan pada partai final Liga
Champions inilah yang menjadi alasan kapten dan legenda hidup Liverpool FC
Steven Gerrard untuk tidak pindah ke klub lain. Keputusan yang disambut gembira
oleh para Liverpudlian. Liverpool FC kemudian dibawa Rafael Benitez untuk
menjadi juara Piala Super Eropa dengan mengalahkan juara Piala UEFA CSKA Moskow
dengan skor 3-1. Piala FA tahun 2006 menjadi piala terakhir yang dipersembahkan
oleh Rafael Benitez untuk Liverpool FC. Dalam perjalanan menuju final piala FA,
Liverpool FC mengalahkan Luton Town dengan skor 5-3, MU 1-0, Birmingham City
7-0 dan mengalahkan Chelsea 2-1 di semi-final. Di partai final Liverpool FC
berhasil mengalahkan West Ham United dengan Steven Gerrard sebagai Man Of The
Match. Steven Gerrard memberi umpan untuk gol pertama, melakukan tendangan voli
untuk gol ke 2 dan melakukan tendangan jarak jauh yang fenomenal pada menit ke
91. Dengan skor 3-3 akhirnya pertandingan dilanjutkan dengan babak perpanjangan
waktu dan adu penalti. Walaupun selama pertandingan kiper Pepe Reina beberapa
kali melakukan kesalahan fatal, tetapi pada saat adu penalti berhasil menahan 3
dari 4 tendangan pemain West Ham United. Final Piala FA ini disebut sebagai
'Final-nya Gerrard' dan dicatat sebagai partai final terbaik di era modern
Piala FA. Setelah memenangi Piala Community Shield tahun 2006 dan berhasil
mencapai final Liga Champions 2007, musim-musim berikutnya menjadi musim tanpa
gelar bagi Rafael Benitez dan Liverpool FC. Satu-satunya kabar yang
menggembirakan bagi Liverpudlian adalah kembalinya 'King' Kenny Dalglish untuk
membidani Liverpool FC Youth Academy pada tahun 2009. Akhirnya Rafael Benitez
berhaenti pada tanggal 3 Juni 2010 dan digantikan oleh Roy Hodgson. Pada masa
kepemimpinan Rafael Benitez, Liverpool FC mengalami 2 kali peralihan
kepemilikan klub. Yang pertama pada tahun 2007 ketika dibeli oleh George
Gillett and Tom Hicks dan pada tahun 2010 ketika Liverpool FC di ambil alih New
England Sports Ventures milik John W. Henry.
1 Juli 2010 Roy Hodgson resmi menangani Liverpool FC selama tiga tahun.
Pada keterangan pers Roy Hodgson mengatakan sangat bangga bisa menangani klub
sebesar Liverpool FC dan tidak sabar untuk bertemu dengan para pemain,
Liverpudlian dan ingin segera bekerja di Melwood. Tetapi situasi di Liverpool
FC pada saat itu masih sangat tidak menentu karena sedang dalam masa peralihan
kepemilikan. Hiruk pikuk berita tentang kebangkrutan klub dan proses peralihan
yang berkepanjangan sangat memengaruhi suasana di Liverpool FC pada saat itu.
Liverpool FC pun akhirnya mengawali musim 2010/11 dengan sangat buruk. Sampai
pertengahan bulan Oktober Liverpool FC berada di zona degradasi dan kalah dari
klub divisi II Northampton Town. Selain itu Liverpool FC menghadapi ancaman
pengurangan 9 poin dari FA bila tidak bisa menyelesaikan situasi internal.
Akhirnya pada bulan Januari 2011 Liverpool FC dan Roy Hodgson sepakat untuk
mengakhiri kerjasama dan posisi manajer selanjutnya dijabat oleh 'King' Kenny
Dalglish untuk yang ke 2 kalinya sampai akhir musim.
Sumber: http://adhiekloperer.blogspot.com/2012/01/sejarah-liverpool-fc.html
Mata Kuliah: BAHASA INDONESIA 1 # (TULISAN)
Mata Kuliah: BAHASA INDONESIA 1 # (TULISAN)
BERLIBUR KE PULAU TIDUNG
Grup Adventurer adalah
grup yang ber-anggotakan 11 orang yang terbentuk baru bulan agustus 2012 dan
bercita-cita ingin jalan-jalan ke berbagai macam pulau, pantai, dan rekreasi
parawisata indonesia dengan budget yang minim. Tur terdekat dan budget minim
grup adventurer memilih pulau tidung. Sekalian mempererat tali persaudaraan dan
bisa membaca watak dan sifat dari anggota adventurer itu tersebut.
Kita sepakat berangkat
pada tanggal 27 agustus 2012 setelah Lebaran dan pulangnya tanggal 29 agustus
2012 jadi 3 hari 2 malam kami berlibur dipulau tidung menggunakan travel dan
harus membayar Rp 380.000,00 per orang. Pada tanggal 26 agustus 2012 jam 19.30
malam kami berkumpul dirumah Labieb (salah satu anggota adventurer) untuk mempersiapkan
dan mengecek apa saja yang harus dibawa. Jam 20.30 malam kami jalan dari rumah
labieb kekosan ebi (salah satu anggota adventurer) yang berada digrogol supaya
dekat dengan muara angke. Setibanya kami di kosan ebi jam 22.00 menaruh
barang-barangnya dikamar dan beranjak untuk makan malam diwarteg. Selesai makan
malam kami kembali kekosan ebi dan menumpang tidur sampai jam 4 pagi.
27 agustus 2012 04.00
pagi kami bersiap-siap menuju muara angke menggunakan taksi. Sesampainya ke
muara angke kami disambut agent travel kita dan bersiap-siap untuk naik
kekapal. Sesampainya dikapal saya
bertanya kepada agent travelnya:
Ananda: kira-kira sampai
sana jam berapa ya mas?
Agent: ya kira-kira jam
10 jam 9an lah mas tergantung situasi laut saja.
Cukup lama juga kami
berguncang dikapal. Setibanya dipulau tidung jam 9.30 pagi didermaga kami
bergegas langsung ke homestay untuk beristirahat dan menikmati makan siang yang
sudah disiapkan oleh agent travel kami. Selesai makan siang kami tertidur lelap
sampai sore yang seharusnya jadwal jam 15.00 sudah pada siap untuk kepantai
tetapi kami telat 1 jam. Jadi jam kepantai sore itu sedikit untuk menikmati
keindahan pantai. Sebelum adzan berkumandang kami balik kembali ke homestay
untuk solat, mandi dll untuk persiapan ke jembatan cinta pada malam harinya.
Sesampainya dijembatan cinta jam 20.00 kami menikmati hembusan angin pantai
pada malam hari. Kami berfoto-foto ria disana sekalian memancing juga. Setelah
lumayan lelah kami beranjak balik ke homestay untuk beristirahat supaya pada
keesokan harinya fresh kembali melanjutkan aktivitas.
Tanggal 28 agustus 2012
jam 07.30 kami bersiap2 untuk snorkling. Perahu sudah siap oleh agent travel
kami yang siap membawa kita ke tempat snorkling. Sudah sampai tujuan snorkling
kami menikmati keindahan bawah laut pulau tidung. 2 jam kami menikmati
keindahan bawah laut dan kami bergegas kembali ke homestay untuk makan siang
dan istirahat. Sore kami jalan-jalan ke jembatan cinta untuk menikmati
keindahan pulau tidung pada sore hari. Kami berfoto-foto ria dll. Setelah
bermain dijembatan cinta kami makan dahulu ditempat makan sepelataran jembatan
cinta. Jam 19.30 kami kembali ke homestay. Jam 20.30 kami barbaque bersama
teman2 dan menikmati hidangan makanan seafood. Selesai makan jam 21.30 kami beranjak
ke homestay untuk beristirahat dikarenakan keesokan harinya kita harus pulang.
Tanggal 29 agustus 2012
jam 08.00 kami bergegas merapikan dan mempersiapkan diri ke dermaga untuk
pulang. Jam 10.00 kami keluar dari homestay menuju ke dermaga. Jam 12.00 kami
berangkat dari dermaga pulau tidung ke dermaga muara angke. Sesampainya kami
jam 14.30 di dermaga muara angke kami menyari angkutan umum untuk pulang
kerumah masing-masing.
Sekian cerita saya yang
“berlibur ke pulau tidung” apabila ada salah-salak kata dan tata cara penulisan
mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya. TERIMA KASIH.
Foto-foto pada waktu perjalanan:
Saat tiba dihomestay hari pertama
Pada saat menikmati
sunset hari pertama
Snorkling hari kedua
Jembatan cinta hari kedua
Barbeque hari kedua
TUGAS BAHASA INDONESIA 1 #
Langganan:
Postingan (Atom)